Harian Kompas     12 May 2016

Penyesuaian Pajak Bisa Dorong Penjualan dan Produksi

JAKARTA, KOMPAS — Tarif Pajak Penjualan Barang Mewah untuk kendaraan tertentu bisa disesuaikan. Penyesuaian itu akan mendorong penjualan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kapasitas produksi.

Di samping itu, industri komponen otomotif di Indonesia juga bisa diperkuat.

Demikian sebagian masukan yang disampaikan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) kepada pemerintah dalam menyusun peta jalan industri otomotif.

Ketua Gaikindo Jongkie D Soegiarto di Jakarta, Rabu (11/5), menuturkan, pihaknya terus berkomunikasi dengan Kementerian Perindustrian terkait peta jalan tersebut. "Kami coba melihat hal-hal yang perlu direvisi atau disesuaikan dan memberi masukan," kata Jongkie seusai bertemu dengan Menteri Perindustrian Saleh Husin di kantor Kemenperin.

Kedatangan pengurus Gaikindo ke Kemenperin itu untuk melaporkan persiapan pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show, Agustus mendatang.

Tarif Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) yang dimaksud adalah untuk sedan kecil dan sport utility vehicle (SUV) kecil. "Kenapa tarif yang selama ini dikenakan untuk sedan kecil dan SUV 30 persen, sedangkan MPV (multi-purpose vehicle) 10 persen," katanya.

Menurut Jongkie, pengenaan tarif PPnBM 10 persen terhadap MPV membuat jenis tersebut banyak terjual di Indonesia. Kondisi ini mendorong peningkatan kapasitas produksi dan menjadikan Indonesia tumbuh sebagai basis produksi MPV.

"Kapasitas produksi saat ini 1,9 juta unit dan baru terpakai 1,2 juta unit. Masih ada 700.000 unit yang belum terpakai dan bisa dimanfaatkan," katanya.

Menurut Jongkie, jika tarif PPnBM sedan kecil dan SUV kecil diturunkan menjadi 10 persen, harga mobil jenis itu bisa turun dan akan meningkatkan daya beli masyarakat.

Kondisi ini membuat sedan kecil dan SUV kecil bisa diproduksi. "Setelah itu, pasti akan ada upaya meningkatkan ekspor. Itu salah satu hal yang kini sedang kami godok dan kami berikan sebagai masukan," kata Jongkie.

Secara terpisah, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan menuturkan, peta jalan industri otomotif akan mengarah pada peningkatan volume.

Jongkie optimistis, dengan jumlah penduduk sekitar 250 juta orang, Indonesia akan mampu menjadi pemimpin industri otomotif di ASEAN, mengalahkan Thailand. "Penjualan mobil di Indonesia dalam 2-3 tahun ini sudah di atas Thailand," ujarnya.

Namun, produksi mobil Indonesia masih kalah dibandingkan dengan Thailand. Penyebabnya, Indonesia belum bisa menjadi basis produksi sedan dan SUV yang diminati pasar global.

Tax News

Search




Exchange Rates

Mata Uang Nilai (Rp.)
EUR 17068.99
USD 15710
GBP 19949.11
AUD 10293.61
SGD 11699.88
* Rupiah

Berlaku : 27 Mar 2024 - 2 Apr 2024