SF consulting     12 Nov 2024

Kanwil Bea Cukai Bahas Pengawasan Impor Obat Dan Makanan Bersama Stakeholder

(Badung) Dalam upaya meningkatkan pengawasan pemasukan obat dan makanan, Bea Cukai menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo). Kegiatan yang dilaksanakan di Bali ini bertujuan untuk mempererat sinergi antar-kementerian dan lembaga dalam mengawasi barang kiriman dan barang bawaan penumpang yang berpotensi mengandung bahan berbahaya.
 
Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Bali, NTB, dan NTT, Fadjar Donny menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk konkret dari sinergi yang telah terjalin dalam pengawasan pemasukan obat dan makanan. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi forum untuk mendiskusikan solusi terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi di lapangan, khususnya terkait barang kiriman dan barang bawaan penumpang. “Kegiatan ini juga menjadi kesempatan yang sangat baik untuk dapat mendiskusikan solusi atas permasalahan yang terjadi di lapangan,” ungkap Fadjar Donny yang dikutip pada Senin (11/11).
 
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo mengungkapkan bahwa melalui diskusi ini, ketiga instansi dapat saling bertukar informasi dan merumuskan strategi pengawasan yang lebih efektif. Ia menekankan bahwa pengawasan terhadap barang-barang yang termasuk dalam kategori barang larangan dan pembatasan (lartas) sangat penting, mengingat keduanya sering kali dilarang atau dibatasi impornya demi melindungi kepentingan nasional dan masyarakat.
 
Budi menjelaskan lebih lanjut, barang lartas adalah barang yang dilarang atau dibatasi untuk diimpor atau diekspor, dan pengawasan terhadap barang-barang tersebut diatur dalam Undang-Undang Kepabeanan serta peraturan terkait. Pengawasan ini bertujuan untuk melindungi industri dalam negeri, menjaga kesehatan masyarakat, serta mencegah kerusakan lingkungan dan ekosistem akibat barang berbahaya.
 
Ketua DPW Asperindo Bali, Bagus Arsana, menyambut baik penyelenggaraan FGD ini. Bagus menyatakan bahwa pertemuan tersebut sangat bermanfaat bagi para pelaku usaha jasa kiriman. Ia berjanji akan menyebarkan informasi hasil diskusi kepada anggota asosiasi untuk mendukung pengawasan yang lebih ketat terhadap pemasukan obat dan makanan. Senada dengan itu, Pengawas Farmasi dan Makanan BPOM, Ferry Tri Aryati menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menghadapi tantangan pengawasan ini, yang membutuhkan koordinasi dan keterbukaan data antar-lembaga di masa depan. (Rp)
 
Konsultan pajak 
https://bit.ly/sfcnews
#sfconsulting #sfgroup #pajakuntukkita #kanwilbeacukai #konsultan #pajak #legal #customs #transferpricing #compliance


Tax News

Search




Exchange Rates

Mata Uang Nilai (Rp.)
EUR 17068.99
USD 15710
GBP 19949.11
AUD 10293.61
SGD 11699.88
* Rupiah

Berlaku : 27 Mar 2024 - 2 Apr 2024