SF Consulting     11 Nov 2024

Penerimaan Kepabeanan Dan Cukai Tetap Tumbuh

(Jakarta) Kementerian Keuangan Republik Indonesia mencatatkan total penerimaan negara dari sektor kepabeanan dan cukai sebesar Rp 231,7 triliun hingga Oktober 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan tahunan sebesar 4,9 % dan telah mencapai 72,2 % dari target penerimaan APBN 2024. “Nah yang menarik adalah bahwa ini secara year to date masih tumbuh, berarti daya belinya masih cukup kuat,” ungkap Wakil Menteri Keuangan III, Anggito Abimanyu dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi November 2024 yang dikutip pada Minggu (10/11).
 
Anggito menyebutkan bahwa penerimaan dari bea masuk hingga akhir Oktober mencapai Rp 43,2 triliun, atau tumbuh 4,2 % dibandingkan tahun sebelumnya. Penerimaan ini telah memenuhi 75,2 % dari target yang ditetapkan dalam APBN. Anggito menjelaskan bahwa kenaikan nilai impor sebesar 5,5 % serta penguatan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah menjadi faktor utama pendorong penerimaan bea masuk.
 
Di sisi lain, penerimaan bea keluar mengalami lonjakan signifikan. Penerimaan bea keluar tercatat sebesar Rp 14,2 triliun, yang tumbuh 46,8 % secara tahunan. Selain itu penerimaan bea keluar telah mencapai 80,9 % dari target APBN. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh tingginya kontribusi bea keluar tembaga yang melonjak 173 %, mencerminkan dampak dari relaksasi ekspor komoditas tembaga. Namun, bea keluar dari produk sawit tercatat mengalami penurunan sebesar 30,6 % akibat turunnya harga dan volume ekspor.
 
Selain itu, penerimaan dari sektor cukai juga mencatatkan pertumbuhan yang positif. Hingga Oktober 2024, total penerimaan cukai tercatat mencapai Rp 174,4 triliun, tumbuh 2,7 % dibandingkan tahun sebelumnya. Penerimaan dari cukai tembakau mencapai Rp 167 triliun, atau tumbuh 2,3 % yang dipicu oleh peningkatan produksi golongan II dan III. Sementara itu, cukai Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA) tercatat tumbuh 13,3 % menjadi Rp 7,1 triliun, meskipun produksi dan impor produk tersebut menurun.
 
Anggito juga mengungkapkan bahwa penerimaan cukai etil alkohol (EA) tumbuh signifikan sebesar 16,9 %, atau mencapai Rp 117,5 miliar seiring dengan kenaikan produksi. Ia menekankan bahwa meski terdapat fluktuasi pada beberapa sektor, secara keseluruhan penerimaan negara dari bea dan cukai menunjukkan tren yang positif dan berkontribusi besar terhadap pembiayaan negara dalam APBN 2024. (Rp)
 
Konsultan pajak 
https://bit.ly/sfcnews

#sfconsulting #sfgroup #pajakuntukkita #apbn2024 #kanwilbeacukai #konsultan #pajak #legal #customs #transferpricing #compliance

Tax News

Search




Exchange Rates

Mata Uang Nilai (Rp.)
EUR 17068.99
USD 15710
GBP 19949.11
AUD 10293.61
SGD 11699.88
* Rupiah

Berlaku : 27 Mar 2024 - 2 Apr 2024