SF consulting     6 May 2024

Penerimaan Pajak Dua Sektor Usaha Masih Tertekan Hingga Akhir Q1

(Jakarta) Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan bahwa penerimaan pajak Indonesia telah mencapai Rp 393,91 triliun pada kuartal pertama (Q1) tahun 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 8,8 % secara tahunan. Bila disandingkan dengan target dari target APBN 2024 yang ditetapkan sebesar Rp 1.988,8 triliun, maka pada Q1 telah mencapai 19,81 %.
 
Menurut Sri Mulyani, industri pengolahan terus menjadi kontributor terbesar dalam penerimaan pajak, dengan kontribusi sebesar 26,2 %. Sektor perdagangan dan jasa keuangan dan asuransi juga memberikan kontribusi signifikan, masing-masing sebesar 24,9 % dan 13,2 %. Sementara itu, konstruksi dan real estat, pertambangan, transportasi dan pergudangan, jasa perusahaan, serta informasi dan komunikasi masih tetap tumbuh dan berkontribusi pada penerimaan pajak.
 
Dari delapan sektor usaha yang dipantau, tiga diantaranya mengalami kontraksi dalam penerimaan pajak. Namun ada dua sektor yang turun paling dalam, yaitu sektor industri pengolahan dan pertambangan. Terlihat bahwa sektor pertambangan mengalami penurunan tajam sebesar 58,2 %, terutama disebabkan oleh penurunan harga komoditas dan tekanan pada subsektor pertambangan batu bara dan bijih logam.
 
“Untuk pertambangan ini paling mengalami koreksi sangat dalam. Tahun lalu tumbuh 72,3 % (bruto) karena harga komoditas masih tinggi, lalu turun drastis (harganya) pada kuartal akhir 2023 sampai tahun ini, sehingga penerimaan dari pertambangan pajaknya turun 39,4 % (bruto). Bahkan secara neto turunnya sangat dalam 58,2 %,” ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang dikutip pada Minggu (05/05). Sementara penerimaan pajak dari industri pengolahan mengalami kontraksi sebesar 13,6 %, meskipun Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur masih menunjukkan angka positif.
 
Di sisi lain, sektor perdagangan hanya mengalami kontraksi sebesar 1,6 %, yang sebagian besar disebabkan oleh restitusi pajak dan koreksi harga komoditas. Sri Mulyani menekankan pentingnya memantau dan merespons dinamika ekonomi untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama di tengah tantangan global yang mempengaruhi beberapa sektor usaha. (Rp)
 
Konsultan pajak 
https://bit.ly/sfcnews
#sfconsulting #sfgroup #pajakuntukkita #apbn2024 #kanwilbeacukai #konsultan #pajak #legal #customs #transferpricing #compliance


Tax News

Search




Exchange Rates

Mata Uang Nilai (Rp.)
EUR 17068.99
USD 15710
GBP 19949.11
AUD 10293.61
SGD 11699.88
* Rupiah

Berlaku : 27 Mar 2024 - 2 Apr 2024